SOSIALISASI BUDAYA KELAUTAN DI DESA PURWODADI KEC.TEPUS GUNUNGKIDUL

Dinas Kelautan dan Perikanan DIY melalui Bidang Kelautan dan Pesisir, Seksi Pendayagunaan Laut mengadakan Sosialisasi Budaya Kelautan Selasa 23 Februari 2016 di Desa Purwodadi Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Kegiatan ini dilatarbelakangi pemanfaatan sumberdaya kelautan khususnya terumbu karang di Pantai Nglambor Desa Puwodadi yang belum berkelanjutan sehingga jika pemanfaatannya masih seperti sekarang ini dapat menyebabkan kerusakan serta hilangnya sumberdaya tersebut dalam waktu dekat. Melalui sosialisasi ini diharapkan para warga dan pelaku usaha Jasa Kelautan di Desa Purwodadi dapat mengetahui dan akhirnya juga dapat turut serta berperan secara aktif, dalam hal menjaga kelestarian sumberdaya kelautan, menjaga penggunaan secara berkelanjutan dan lestari, serta meningkatkan nilai tambah sumberdaya tersebut.

Desa Purwodadi,Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul memiliki 19 padukuhan, dengan penduduk sekitar 7.800 jiwa. Desa ini memiliki beberapa detinasi wisata,antara lain Pantai Siung,Pantai Jogan, Pantai Timang yang terkenal dengan gondola-nya yang pada awalnya untuk menangkap lobster dan Pantai Nglambor. Pantai Nglambor mulai boomingtahun 2014 sejak wakil dari Gunungkidul menjadi juara 2 Pemuda Pelopor dengan mengangkat tema  wisata berbasis konservasi. Semenjak itu kegiatan snorkling mulai berjalan namun saat ini kondisinya kurang optimal karena kedalaman air maksimal hanya 1-2 meter, sehingga wisatawan kemungkinan besar pasti menginjak terumbu karang. Kondisi inilah yang menjadi latar belakang sosialisasi budaya kelautan dengan topik kegiatan wisata yang ada tidak melupakan konservasi dan kearifan lokal serta bagaimana mengembangan wilayah tersebut secara berkelanjutan.

Peserta sosialisasi antara lain dari Pokdarwis Nglambor Lestari, Perangkat, dan Tokoh MasyarakatDesa Purwodadi. Acara dibuka oleh Kaur Kesra Desa Purwodadi kemudian dilanjutkan paparan oleh Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir Bapak Ir. Sri Harnanto, M.Si mengenai budaya kelautan yang menekankan kepada visi misi gubernur DIY terkait keistimewaan dimana salah satunya adalah putar kemudi ke maritim, kemudian among tani dagang layar, serta pantai selatan sebagai halaman depan yang diterjemahkan untuk di Gunungkidul dengan 76 km garis pantai terdapat kurang lebih dari 70 nama pantai, harapannya minimal ada 5 kawasan wisata khusus yang berbasis konservasi sehingga visi misi Gubernur DIY dapat terwujud Materi kedua oleh Ibu Ika Ristiyani S.Si dan Bapak Jacky dari Sentra Selam Yogya mengenai pengenalan bawah air yang diisi dengan cara snorkling yang aman, nyaman, menyenangkan
dan berkelanjutan. Dalam melakukan snorkling perlu dipersiapkan peralatan, dan ketrampilan sebelum memulai masuk ke laut. Disampaikan juga peran aktif pemandu wisata dan operator wisata snorkling dalam menjaga kelestarian terumbu karang supaya dapat dinikmati generasi mendatang. Materi terakhir adalah peran generasi muda dalam meningkatkan jiwa kebaharian oleh Bapak Sih Purwanto SP, Kasi Pendayagunaan Laut yang memfokuskan kepada peran generasi muda supaya mencintai laut dari dini, sehingga pada saatnya nanti bisa mengelola, memanfaatkan serta menjaga sumber daya kelautan yang ada.

Acara ini diakhiri dengan diskusi yang membahas antara lain bagaimana konsep desa wisatayang memperhatikan keberlanjutan, kendala di Pantai Nglambor terkait konservasi terumbu karang yang ada, dan kondisi terakhir Pantai Nglambor setelah ramai dengan wisata snorkling yang dikhawatirkan jika tidak diatur dengan benar maka keindahan terumbu karang yang ada disana tidak dapat dinikmati lagi. Dari diskusi yang ada dapat diambil kesimpulan, pengelolaan wisata berbasis konservasi dapat mencontoh Umbul Ponggok di Klaten yang berupa BUMDes dan terkait konservasi terumbu karang yang ada perlu dicari teknik yang cocok dengan kondisi laut selatan. Dan yang terpenting, tempat-tempat wisata laut yang berada di Gunungkidul tidak berada di dalam zona inti kawasan pencadangan konservasi yang sudah ditetapkan dengan SK Bupati Gunungkidul.

 

WhatsApp