Budidaya Lele Generasi Air Kocor

Ikan lele merupakan komoditas unggulan dan penting bagi perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta dari sektor perikanan budidaya. Komoditas ikan lele menyumbang 50% dari total produksi perikanan budidaya di DIY dengan jumlah 48.229 ton (dari total produksi 97.771 ton) pada tahun 2023. Potensi dan peluang ekonomi budidaya lele perlu ditindaklanjuti dengan usaha peningkatan produktivitas lele. Budidaya lele dengan sistem kocor yang mulai banyak dikembangkan saat ini adalah salah satu upaya yang sudah dilakukan untuk meningkatkan produksi lele khususnya di Kabupaten Bantul.

Budidaya lele dengan sistem kocor 24 jam, yang kemudian disebut Sistem Budidaya Lele Generasi Air Kocor, merupakan salah satu bentuk inovasi teknis budidaya dari masyarakat yang muncul sebagai hasil sinergitas pembinaan antara Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, dinas yang membidangi perikanan di kabupaten/kota, serta penyuluh perikanan. Sistem budidaya ini membuat produktivitas lahan budidaya meningkat melalui peningkatan padat tebar lele menjadi 1.000 ekor/m3 dibandingkan dengan 200 ekor/m3 pada sistem konvensional. Efisiensi penggunaan lahan melalui intensifikasi budidaya dengan sentuhan teknologi ini juga menjadi solusi terhadap semakin tingginya alih fungsi lahan akibat semakin berkembangnya pembangunan.

Budidaya lele generasi air kocor mempunyai beberapa kelebihan antara lain:

  1. Kestabilan suhu air sebagai dampak sirkulasi air dengan debit tinggi (>40 liter/menit/kolam), sehingga dapat menekan timbulnya penyakit dan mengefisienkan penggunaan pakan (feed conversion ratio (FCR) <1);
  2. Parameter kualitas air yang selalu terjaga memungkinkan peningkatan padat tebar yang semula berkisar 150-200 ekor/m3 menjadi 450-600 ekor/m3, sehingga hasil panen ikan lele juga menjadi meningkat sekitar 300%;
  3. Peningkatan produktivitas tiap kolam berdampak pada peningkatan margin keuntungan, sehingga dapat memberikan akselerasi peningkatan kesejahteraan pembudidaya ikan;
  4. Ramah lingkungan karena pandangan masyarakat bahwa budidaya lele akan menimbulkan bau kurang sedap dan mengganggu lingkungan sekitar ternyata mampu teratasi dengan sistem ini, sehingga budidaya ini dapat diterapkan di kondisi lingkungan padat penduduk.
WhatsApp