PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN PRODUK PERIKANAN ANGKATAN I

Produksi ikan yang diolah di Indonesia, sampai saat ini, masih rendah. Sebagian besar produksi ikan masih dijual dalam bentuk segar. Cara pengolahan ikan sebagian besar juga masih tradisional sehingga seringkali menggunakan mutu bahan baku dan bahan pembantu yang bervariasi, proses dan prosedur yang berbeda menurut individu dan keadaan, serta proses tidak dapat diulang dengan hasil yang identik. Hal ini mengakibatkan produk yang dihasilkan tidak seragam secara kuantitatif maupun kualitatif, memiliki daya awet yang bervariasi, sehingga sulit distandardisasi dan pada akhirnya akan menurunkan daya saing produknya.        

Produk olahan ikan yang diolah secara tradisional masih mempunyai prospek untuk dikembangkan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan agar produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu dan jaminan keamanan bagi konsumen. Salah satu upaya penjaminan mutu tersebut dapat dilaksanakan melalui program pendidikan, penyuluhan, dan pembinaan kelompok. Pengolah diajarkan untuk memahami prinsip dasar pengolahan yang benar, dan dibiasakan untuk melakukannya, sehingga sistem jaminan mutu produk dapat diterapkan. Dengan ketersediaan produk perikanan yang terjamin mutu dan keamanan pangannya maka diharapkan tingkat konsumsi ikan per kapita di Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih rendah diharapkan dapat semakin optimal. 

Oleh karena itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Angkatan I pada hari Selasa-Kamis tanggal 19-21 April 2016 bagi pengolah tingkat pemula. Pelatihan diikuti oleh 40 orang pengolah tingkat pemula dari Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta. Hari pertama dan hari kedua pelatihan dilaksanakan di Dinas Kelautan dan Perikanan DIY di dilanjutkan satu hari praktek pengolahan produk di Laboratorium Teknologi Pengolahan Ikan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM. Narasumber dan Instruktur pelatihan adalah petugas dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY yang kompeten di bidangnya, Staf pengajar dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM dan Pelaku Usaha yaitu Ibu Hani Kusdaryanti, SE dari Fania Food yang diharapkan dapat memberikan motivasi peserta pelatihan untuk menekuni usaha di bidang olahan ikan. Praktek pengolahan produk perikanan dipandu oleh Dr. Siti Ari Budiyanti dan Wahdan Fitriya, S.Pi., M.Sc dari Laboratorium Pengolahan Ikan Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM untuk membuat aneka produk olahan menggunakan bahan baku ikan tuna, ikan lele, ikan nila dan udang. Hasil olahan peserta pelatihan meliputi kerupuk amplang, siomay ikan, kaki naga ikan, rolade ikan dan lele furai. (Fishprog, 2016)

WhatsApp