Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Daerah Istimewa Yogyakarta melepasliarkan 80.000 ekor benih bening lobster (BBL) pada tanggal 15 Mei 2024 bertempat di perairan Pantai Baru Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini merupakan hasil tindak lanjut dari Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) DIY bersama aviation security (Avsec) Angkasa Pura I Yogyakarta International Airport (YIA) yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan BBL di Bandara YIA. Kegiatan pelepasliaran BBL dihadiri oleh personel dari Dislautkan DIY, BKHIT DIY, Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang, PT Angkasa Pura I - YIA, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC TMP B) Yogyakarta, serta Tentara Nasional Indonesia Angakatan Laut (TNI AL).

Sebelum kegiatan pelepasliaran BBL, dilakukan serah terima barang bukti BBL dari BKHIT DIY kepada Dislautkan DIY di Ruang Pelayanan Satuan Pelayanan (Satpel) Bandara YIA - BKHIT DIY dengan disaksikan oleh personel dari BKHIT DIY, LPSPL Serang, KPPBC TMP B Yogyakarta, serta PT Angkasa Pura I - YIA. Pelepasliaran BBL ini menjadi salah satu contoh nyata dari komitmen pemerintah dalam menegakkan hukum dan melindungi sumber daya alam laut Indonesia.

Sebagai informasi bahwa sebelumnya sebanyak 2 (dua) koper berisikan 40 kantong BBL terdeteksi di terminal keberangkatan international Bandara YIA pada tanggal 14 Mei 2024 pukul 17.30 WIB. Setelah dilakukan pencacahan, BBL yang akan diselundupkan menggunakan salah satu maskapai penerbangan internasional dengan tujuan Malaysia (KUL) ini berjenis lobter pasir (Panulirus homarus) dengan jumlah 2.000 ekor perkantong, sehingga total keseluruhan BBL sebanyak 80.000 ekor dengan estimasi nilai kerugian Negara sebesar 1,6 miliar. Keberhasilan dalam menggagalkan penyelundupan BBL ini telah dapat menyelamatkan ribuan ekor BBL yang merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.