PRODUK OLAHAN HASIL PERIKANAN DIY HARUS MAMPU BERSAING DI PASAR GLOBAL

“Produk olahan hasil perikanan dari Daerah Istimewa Yogyakarta harus mampu bersaing dengan produk olahan hasil perikanan dari negara-negara ASEAN yang akan bebas masuk ke Indonesia, khususnya DIY, dengan dimulainya MEA”, demikian dikatakan oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Dra. Maria Supriyati di hadapan peserta Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Angkatan III yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY di Hotel Matahari, Yogyakarta. Lebih lanjut, kepada para pengolah produk perikanan diharapkan mampu mempergunakan sisa waktu sebelum dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) untuk persiapan dengan meningkatkan mutu dan kualitas produk sebaik-baiknya.

 Prof. Dr. Agnes Murdiyati, narasumber dari Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan, Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa ikan mudah membusuk disebabkan karena mikroorganisme, enzim, kimia, suhu dan waktu. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mempertahankan kesegaran ikan yaitu dengan pendinginan menggunakan es dan penyimpanan pada suhu dingin. Pada prinsipnya, pengolahan hasil perikanan dapat dilakukan dengan cara pendinginan, pemanasan yang meliputi perebusan, pengukusan, penggorengan dan pengeringan, pengasapan, fermentasi atau kombinasi. Selama pengolahan, protein ikan akan terdenaturasi, tetapi nilai gizi tidak rusak. Kandungan EPA dan DHA pada ikan akan rusak oleh peristiwa oksidasi, yang diperparah oleh penggunaan panas. Kandungan mineral pada ikan tidak rusak selama pengolahan, sedangkan kandungan vitamin menjadi rusak sebagian.

Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil Perikanan berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 10 sampai dengan 12 November 2014, dengan instruktur berasal dari Fania Food, pejabat struktural lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, serta Tim Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian, UGM. Materi pelatihan meliputi Penumbuhan Jiwa Wira Usaha, Penerapan GMP dan SSOP, Membangun Jaringan Pemasaran Produk Hasil Perikanan,  Akses Permodalan,  Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Budidaya Ikan, Value Added Product, dan Bahan Tambahan Pangan. Hari ketiga pelatihan, peserta mengikuti praktek pembuatan abon ikan, samosa, dumpling dan sumpia abon ebi di Laboratorium Teknologi Ikan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian UGM. Pemilihan materi praktek disesuaikan dengan produk hasil perikanan yang selama ini dihasilkan oleh pengolah DIY, yaitu produk olahan kering.

Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Angkatan III yang dihadiri oleh pengolah produk hasil perikanan dari Kab/Kota se DIY sekaligus mempertemukan para pengolah se DIY untuk saling bertukar wawasan, pengetahuan dan memperluas pemasaran. 

WhatsApp