POTENSI KAWASAN PESISIR DIY

Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Di pesisir pantai, terdapat banyak potensi alam yang sangat banyak. Dari sisi material yaitu pasir, air asin, dan tumbuhan kelapa/bakau. Sedangkan dari sisi keadaan memiliki potensi suhu yang tinggi dan kelembaban udara yang tinggi serta angin yang besar dan relatif kencang. Namun yang akan menjadi pembahasan kami adalah justru cara menanggulangi lemahnya pasir di pantai untuk dijadikan kolam. Karena wilayah pantai yang luas dan cenderung kosong.

Salah satu daerah yang memiliki panjang pesisir pantai yang lumayan panjang, yaitu DIY, memiliki banyak potensi di pesisirnya. Jumlah pantai yang sangat banyak tidak dipungkiri merupakan salah satu alasannya.

Dapat dilihat bahwa, DIY memiliki panjang pantai 113 km dan luas perairan 251.130 Ha. Akan sangat rugi apabila kita tidak memanfaatkan potensi yang ada di DIY ini. Perlu diketahui, bahwa dikawasan pesisir memiliki pasir yang mudah dilewati air, dan lemah (tidak kuat mengikat seperti tanah liat), memiliki suhu tinggi, dan masih banyak lagi. Ada beberapa pantai yang pada kedalaman tertentu memiliki air asin, namun di beberapa meter lebih ke dalam, akan ditemukan air tawar. Potensi ini bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan payau, tawar, dan asin dalam 1 lokasi yg sama.

Dengan melihat salah satu potensi yang ada di wilayah pesisir DIY, yaitu bisa membudidayakan ikan di 1 tempat dalam julah banyak, bisa di aplikasikan pada orang-orang di pesisir. Namun jika ingin membudidayakan dalam jumlah banyak,memerlukan kolam yang banyak pula. Agar lebih ekonomis, kita bisa membuat kolam pembudidayaan dengan membuat kolam dari bahan yang kedap air, kuat, tebal, mudah digunakan, dan juga ekonomis, yaitu seperti terpal. Karena bahan terpilih bisa mengantisipasi sifat sifat pasir yang lemah, dan merembes apabila di beri air. Sebenernya kita bisa menggunakan bahan semen, dan membuat kolam permanen. Namun, hal itu tetap kurang baik, karena biaya yang lebih mahal, dan apabila ingin memindah kolam juga tidak bisa.

Seperti contoh gambar disamping. Bukankah lebih mudah, efisien, dan lebih ekonomis.

Bila dibandingkan dengan kolam semen seperti gambar dibawah, tentu akan kesulitan dan akan mengalami kerugian jika ingin memindahkan kolam. Kerugian biaya pembuatan dan kerugian meninggalkan kolam lama tanpa terpakai. Sedangkan jika dengan terpal, mudah saja. Tinggal memindahkan ikan ke dalam kantung beroksigen, lalu memindahkan terpal ke tempat yang diinginkan. Setelah sedikit digali tentunya.

Sumber :

benihnila.wordpress.com        

antarayogya.com

academia.edu.com

WhatsApp