AQUASCAPE

Aquascape adalah suatu seni untuk menghias sebuah aquarium dengan batu, tumbuhan, ikan, atau rerumputan. Seni ini sudah ada sangat lama, sudah ada sejak 1900-an. Sudah banyak dilakukan, bahkan dilombakan di berbagai negara. Apa bedanya dengan aquarium? Jika aquarium lebih mementingkan isi pokoknya adalah ikan sedang hingga besar dan tak memperhatikan lingkungan ikan, sedangkan aquascape lebih mementingkan keindahan lingkungan di dalam dan hanya menggunakan ikan-ikan kecil saja. Banyak sekali orang yang berminat pada seni aquascape ini. Berikut ini akan kami sebutkan alat-alat dan pembuatan aquascape.

Alat :

  1. Gelas Aquarium = Sebagai media pokok
  2. Filter = menyaring kotoran
  3. Lampu = sebagai penerangan
  4. Heater = penyesuai suhu di dalam gelas aquarium
  5. CO2 = dibutuhkan semua makhluk hidup
  6. Pupuk tanaman = untuk tumbuhnya tanaman
  7. Tanaman = sebagai media hiasan
  8. Ikan = sebagai media pokok
  9. Pasir = sebagai bagian paling bawah

 

Cara pembuatan :

  1. Bersihkan pasir dari kotoran
  2. Taruh pupuk di dasar gelas aquarium
  3. Taruh pasir sebagai pembatas pupuk
  4. Taruh pasir lagi sebagai bagian terdasar aquascape
  5. Mulailah taruh hiasan aquascape seperti kayu, batu, atau tanaman kecil di dasar gelas aquarium
  6. Gunakan alat seperti pinset untuk menata tumbuhan dan jangan gunakan tangan karena akan merusak tanaman dan tatanan di dasar.
  7. Pasang heater, filter, dan lampu sesuai keinginan.
  8. Masukkan ikan.

Untuk diketahui, aquascape telah dikenal di seluruh dunia dan sudah sejak lama. Karena itu, menyebabkan banyaknya jenis aquascape. Namun, rata-rata aliran jenis aquascape menggunakan 2 jenis saja diseluruh dunia, yaitu :

1. Dutch Style

Dutch style dipopulerkan tahun 1930-an dan digunakan oleh hampir semua aquarist di Belanda. Gaya Belanda (Dutch Style) tidak menggunakan hardscape seperti kayu atau batu, melainkan hanya tumbuhan saja. Fokus utama dari gaya ini yaitu penempatan dan pemilihan warna yang berbeda sehingga memunculkan efek kontras yang luar biasa. Yang perlu diketahui, yaitu jika ingin menggunakan gaya ini memerlukan pengetahuan tentang tanaman air yang luas. Karena fokus utamanya adalah tanaman air yang mengedepankan faktor estetis, pemilik harus mengetahui penempatan, pengkombinasian, dan pemilihan yang tepat agar hasil akhir yang dimiliki bisa membuat orang yang melihat aquascape anda terpesona.

2. Natural Style

Natural Style dipopulerkan tahun 1990-an oleh maestro Takashi Amano. Sudah jelas dari namanya, gaya ini sangat mengedepankan landscape pemandangan yang tumbuh secara alami dan terinspirasi dari perkebunan Waka Sabi di Jepang. Ciri dari gaya ini adalah dengan memperhatikan keselarasan pengelompokan batu, kayu apung, dan tumbuhan sehingga tampak benar-benar alami. Pada beberapa contoh, aquarist mencoba memberikan gambaran tentang hutan hujan, lembah, bukit, atau pegunungan.

Contoh gaya yang lain :

1. Iwagami style = biasanya mengutamakan batu sebagai media, untuk menggambarkan tebing atau gunung.

2. Jungle style = menggunakan hiasan tanaman saja, dan dibiarkan tumbuh liar agar terlihat seperti hutan asli.

3. Taiwan style = sudah jarang dijumpai, yaitu membuat landscape dengan menggambarkan kehidupan manusia sesungguhnya. Biasanya menggunakan replika pohon, boneka manusia, dan jembatan/bangunan.

4. Collectoritis style = kebanyakan dibuat oleh para pemula dengan menyusun obstacles sesuka hatinya tanpa memperhatikan nilai estetika.(Fishprog,2016)

WhatsApp