- Diposkan oleh Admin21-02-2023

ATI kepanjangan dari Alih Teknologi dan Informasi dalam pengolahan hasil perikanan. Sekilas kata Alih Teknologi dan Informasi ini menjurus pada pengembangan sistem informasi berbasis IT atau bisa dekat dengan jaringan teknologi komputerisasi. Tapi bukan demikian ya Sobat Bahari, melainkan ATI merupakan upaya pengembangan wawasan berbasis pengetahuan dan praktis tentang beragam cara mengolah produk perikanan kekinian. Walhasil ikan tidak hanya diolah dengan langsung digoreng, dibakar, diasap, digaramin, ataupun lainnya yang dikonsumsi masih dalam bentuk ikan. Akan tetapi, melalui kegiatan ATI ini masyarakat diarahkan, diberikan wawasan hingga praktik memasak olahan hasil perikanan seperti dimsum, pangsit, nugget, ekado, otak – otak, galantin, kaki naga dan lainnya. Lebih dalam mengenai kandungan gizi ikan, cara membedakan ikan segar dan tidak segar dan beragam jenis penanganan dan pengolahan ikan tentunya menambah wawasan baru bagi masyarakat khususnya kalangan ibu – ibu rumah tangga di DIY.
Kegiatan ATI ini sebenarnya selaras dan boleh dibilang kelanjutan dari kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang ada di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Kegiatan ATI menjadi salah satu kegiatan prioritas Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sebagai upaya meningkatkan Angka Konsumsi Ikan di DIY. Pasalnya, capaian Angka Konsumsi Ikan masyarakat DIY masih sangat rendah bahkan terendah se-Indonesia pada 2021 di angka 34,74 kg/kapita/tahun sementara capaian Angka Konsumsi Ikan Nasional pada 2021 sebesar 55,37 kg/kapita/tahun. Di satu sisi capaian Angka Konsumsi Ikan di negara – negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pada 2017 sudah mencapai 70 kg/kapita/tahun dan 80 kg/kapita/tahun. Sudah ketinggalan jauh bukan, Sobat Bahari! Padahal potensi hasil laut kita sangat besar karena 2/3 bagian wilayah Indonesia adalah laut. Capaian AKI ini dapat menjadi indikator keberhasilan sektor kelautan dan perikanan dalam mewujudkan Instruksi Presiden (Inpres) RI nomor 01 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi.
Tahun Anggaran 2023 ini, Pemda DIY dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY bekerja bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY mengawal kegiatan Gemarikan dan ATI ini. Jumlah kegiatan ATI ini mencapai 202 paket kegiatan dengan 197 paket dari pokok pikiran (pokir) DPRD DIY yang mana peserta dan lokasi kegiatan merupakan daerah pilihan (dapil) masing – masing anggota dewan. Setiap pelaksanaan kegiatan ATI ini menghadirkan narasumber, praktisi dan instruktur yang mana secara keseluruhan terdiri atas 25 orang narasumber anggota dewan, 17 orang praktisi dari kalangan dosen, peneliti, guru, anggota PKK DIY dan pengolah produk perikanan profesional serta 3 orang instruktur dari pengolah produk perikanan profesional. Saat ini per 20 Februari 2023 kegiatan ATI sudah berjalan 33 paket berlokasi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul dan Kulon Progo. Pelaksanaan 197 paket kegiatan ATI dari pokir dewan ini tentunya tersebar di 4 kabupaten dan 1 kota antara lain 40 paket di Kota Yogyakarta, 94 paket di Bantul, 42 paket di Sleman, 12 paket di Gunungkidul dan 9 paket di Kulon Progo. Adapun 5 paket kegiatan ATI lainnya bersifat regular bekerja sama dengan PKK DIY.
Sesuai harapan meningkatnya angka AKI, melalui kegiatan ATI ini masyarakat khususnya ibu – ibu rumah tangga yang notabene sebagai penentu menu masakan dalam keluarga diberikan wawasan tentang manfaat makan ikan dan kandungan gizi daging ikan seperti protein, lemak (omega 3), vitamin dan mineral yang merupakan komponen gizi yang menyahatkan dan mencerdaskan. Penyampaian wawasan tentang ikan sekaligus praktik memasak olahan produk perikanan dalam kegiatan ATI ini tentunya ditanggapi positif, terbuka dan antusias oleh peserta. Antusiasme peserta ini tampak ketika praktik memasak yang merupakan acara inti kegiatan ATI ini para ibu rumah tangga bersemangat bahu – membahu turut andil selama proses memasak hingga selesai. Lilis Hartati, seorang ibu rumah tangga Pedukuhan Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul menuturkan bahwa kegiatan ATI ini sangat bermanfaat sekali tidak hanya dalam rangka upaya menyehatkan dan mencerdaskan anak bangsa tetapi juga menjadi pembuka jalan mengembangkan bisnis olahan ikan sehingga harapannya juga menyejahterakan masyarakat.