SOSIALISASI BUDAYA KELAUTAN DI SMP N II PANJATAN KULON PROGO

Sosialisasi Budaya Kelautan di SMP N II Panjatan dilaksanakan dalam rangka Pengembangan Jiwa Kebaharian Pada Generasi Muda.  Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu untuk mengenalkan laut dan potensinya pada siswa siswi SMP, merubah mindset siswa agar tidak takut laut dan memberikan pemahaman yang benar pada generasi muda tentang laut.  Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 18 Mei 2016, bertempat di SMP N II Panjatan, Kab. Kulon Progo yang diikuti oleh 30 orang peserta dari sekolah tersebut.

Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir, Ir. Sri Harnanto, M. Si membuka Sosialisasi Budaya Kelautan ini dengan memberikan materi berjudul Pengenalan Budaya Bahari yang membahas tentang anggapan belum adanya budaya bahari di DIY, Pranata kebaharian yang muncul antara lain :berkait dengan kenelayanan, berkait dengan kepesisiran/budaya pesisir, berkait dengan pranata pendukung dan kearifan setempat/pesisir. 

Nara sumber dari Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, UGM, Dr. Ir. Latif Sahubawa, M. Si memberikan materi tentang Potensi Sumberdaya Kelautan yang menitik beratkan pada Wilayah pesisir DIY yang memiliki sumber daya kelautan yang terbagi dalam 10 kelompok ikan. Kelompok ikan pelagis besar berupa tongkol, tuna, cakalang dan cucut. Kelompok ikan pelagis kecil seperti kembung, dan layang. Kelompok ikan demersal seperti bawal, layur, mayung, dan tiga wajah. Kelompok ikan karang seperti lobster, kerapu, dan kakap.

Kelompok ikan crustase terdiri dari segala jenis udang. Kelompok kerang. Kelompok mamalia seperti ikan paus. Kelompok rumput laut. Kelompok benih alam berasal dari penangkapan dari benih alam seperti anak sidat (elver). Kelompok reptilian seperti penyu.

Pemanfaatan sumberdaya kelautan di wilayah pesisir DIY makin meningkat dan beragam seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia dan industry sehingga makin meningkatkan tekanan terhadap kelestarian ekosistem dan sumberdaya. Hal yang memprihatinkan adalah kecenderungan kerusakan sumberdaya ini disebabkan praktek-praktek eksploitasi yang tidak ramah lingkungan, seperti penangkapan ikan dengan alat dan bahan yang tidak ramah lingkungan. Selain potensi sumberdaya perikanan, juga terdapat kawasan wisata bahari berbasis kuliner ikan yang berkembang sangat pesat.

Materi tentang Menumbuhkan Cinta Bahari Pada Generasi Muda di berikan oleh Ir. Tonny H Susanto, MMA.  Beliau menekankan pada Generasi Muda saat ini kurang mengenal laut dan mega biodiversitas laut.  Kejayaan bahari di masa lampau hanya tinggal sejarah, hanya dikagumi dan hanya angan-angan betapa Indonesia kaya akan hasil laut.  Untuk itu peran generasi muda dalam mengembalikan kejayaan bahari bisa dilakukan dengan caramengelola sumberdaya laut Indonesia, konkritnya melalui penjelajahan laut, mengenal banyak wilayah, mengenal suku dan budaya, sehingga tumbuh rasa bangga terhadap Indonesia dan pada akhirnya akan terbangun nasionalisme.  (Fishprog,2016)

WhatsApp