SARASEHAN KEMARITIMAN

Sarasehan Kemaritiman diadakan dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Nilai Kemaritiman, Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Perikanan dan Kelautan pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini diantaranya yaitu untuk menghimpun aspirasi, pendapat, masukan, ide ataupun gagasan dari para stake holder dan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan untuk membangun kemaritiman yang dapat mensejahterakan tanpa mengabaikan upaya pelestarian dari sumberdaya yang ada.

Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendukung dan menyemarakkan Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember, yang merupakan penegasan dan pengingatan bahwa Indonesia adalah Negara Kepulauan terbesar di dunia. Sayangnya, potensi sumberdaya kelautan Indonesia belum tergarap secara maksimal. Laut belum dilihat sebagai sumber pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan pemecah masalah kemiskinan.

Kegiatan Sarasehan Kemaritiman diselenggarakan di Ruang Tuna, Kantor Dinas Kelautan Dan Perikanan DIY pada hari Rabu, tanggal 14 Desember 2016, yang diikuti oleh instansi pemerintah yang terkait, baik dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten, perwakilan masyarakat yang bergerak di bidang Kelautan dan Perikanan dari Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul, yang terdiri dari nelayan, pelaku usaha, pelaku konservasi, pelaku wisata bahari, pengolah, dan pemasar produk perikanan.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Kelautan Dan Pesisir yang dilanjutkan dengan memberikan materi dengan tema Paradigma ruang hidup dari darat menjadi laut yang memberikan pemaparan sesuai dengan Visi Bapak Gubernur DIY terhadap bidang Kelautan yaitu Dari “Among Tani” Ke “DagangLayar”, Putar Kemudi Ke Visi Maritim dan Menjadikan Laut Selatan sebagai Halaman Depan, selama ini  pembangunan DIY hanya bertumpu di wilayah utara yang sebagian besar basisnya adalah agraris (among tani), akan tetapi dimasa mendatang pembangunan akan diarahkan kewilayah selatan yang lebih berfokus kepada sektor maritim (dagang layar).

Materi yang kedua disampaikan oleh pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan yaitu Fakhrudin Al Rozi, S.Pi yang menyampaikan tema “Mengelola Laut Untuk Kesejahteraan”, materi yang disampaikan yaitu seputar keberhasilan usaha yang dikembangkannya di bidang perikanan dan kelautan bersama kelompoknya, beliau member contoh nyata dalam pengembangan usahanya yaitu mengelola sumber daya kelautan dan perikanan dengan cara yang tepat sehingga memberikan hasil yang dapat menambah kesejahteraan bagi kelompok maupun para anggotanya.

Materi yang ketiga yaitu dari Dr. Yulia Arisnani Widyaningsih, MBA seorang dosen Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta, yang mengambil tema “Kelautan dan Pariwisata sebagai Arus Utama Pembangunan Nasional dan Daerah”, meliputi bagaimana mensinergikan urusan kelautan dan pariwisata, dimana dalam beberapa hal mungkin tidak sejalan, misalnya visi RPJPD DIY PadaTahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri dan Sejahtera, namun ditengarai saat ini, wisata pantai yang berkembang di DIY lebih menekankan wisata massal yang dapat merusak ekosistem perairan laut lebih cepat, sehingga dikhawatirkan pada tahun 2025 sudah tidak banyak yang bisa dinikmati oleh wisatawan di sekitar pantai jika pengelolaannya tidak sesuai kaidah-kaidah konservasi.

Pentingnya mengoptimalkan perairan laut sebagai penyatu ekonomi, perlunya menjaga dan memelihara laut sehingga generasi setelah kita dapat menikmati dan memanfaatkannya secara lestari. Untuk bidang pariwisata yang dapat dikembangkan dari sektor kelautan dan perikanan yaitu wisata bahari dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya alam yang ada.(Fishprog, 2016)

WhatsApp