Dalam rangka menyambut awal tahun 2023, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan ) DIY baru-baru ini menggelar kegiatan mancakrida (outbond) dalam upaya meningkatkan semangat kerja, mengobati kejenuhan bekerja setiap hari di kantor serta mempererat jalinan silaturahmi antar pegawai. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 150 orang peserta yang terdiri dari pegawai Dislautkan DIY, Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Cangkringan dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng selama 1 hari pada Selasa, 3 Januari 2023. Kegiatan yang berpusat di Pendopo Desa Wisata Pulesari, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman ini dirangkai dengan berbagai permainan yang menguji kekompakan antar peserta dengan dipandu oleh instruktur dari pihak panitia. Setelah itu kegiatan di lanjutkan dengan menyusuri sungai. Kegiatan ini cukup menarik dan menantang karena sepanjang jalan yang dilewati terdapat aral rintangan seperti jembatan gantung dari tali, terowongan air dan tangga menyusuri air terjun. Dalam perjalanan menuju air terjun, peserta dapat menikmati kesejukan rimbunnya kebun salak pondoh milik warga sekitar yang sedang berbuah lebat.
Suwarto, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dislautkan DIY selaku panitia mancakrida dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana hiburan dan rekreasi bagi pegawai lingkup Dislautkan DIY setelah disibukkan dalam pekerjaan yang cukup menyita waktu, tenaga dan pikiran setiap hari. “Dengan jalan kaki menyusuri sungai dan perkebunan yang hijau dengan hawa yang sejuk diharapkan dapat menyegarkan pegawai agar bersemangat kembali dalam bekerja” kata Suwarto. Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian dalam mempromosikan wisata pedesaan yang berlokasi di kawasan lereng Gunung Merapi ini. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan bermain di alam terbuka ini. “Semoga kita senantiasa menjaga silaturahmi dengan baik serta beroleh manfaat dari kegiatan mancakrida pada hari ini, ” ungkapnya. Suwarto mengharapkan pada tahun 2023 ini kinerja pegawai lingkup Dislautkan DIY kedepan dapat semakin meningkat dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Usai kegiatan susur sungai peserta mancakrida dipersilahkan membersihkan diri di kamar mandi yang telah disediakan. Uniknya, mengingat ketersediaan kamar mandi yang terbatas di area pendopo, pihak pengelola wisata mempersilahkan peserta untuk “numpang” membersihkan diri dikamar mandi rumah warga sekitar lokasi. Keramahan warga sekitar lokasi dalam memberikan tumpangan kamar mandi mampu memberi kesan tersendiri bagi para peserta mancakrida. Selain itu seusai kegiatan peserta dapat membeli oleh-oleh di sekitar lokasi seperti buah salak dan kripik buah dengan harga yang cukup terjangkau.
