Dukungan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY dalam Mewujudkan Visi Misi Gubernur 2022 - 2027

“Laut Adalah Masa Depan Bangsa” disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan Tanggal 20 Oktober 2014 di Istana negara. Gubernur DIY juga telah menyampaikan hal yang sama pada pidato pelantikan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 2 Agustus 2017, yaitu “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja” sebagai visi misi Tahun 2017-2022. Sebagai kelanjutannya, pada periode 2022-2027 , visi Gubernur DIY masih mengusung tema kelautan  yaitu “Mewujudkan Pancamulia Masyarakat Jogja melalui Reformasi Kalurahan, Pemberdayaan Kawasan Selatan, serta Pengembangan Budaya Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi”.

Terwujudnya‘ Pancamulia ’seperti di atas, menyandang misi untuk menjawab isu-isu strategis yang dihadapi Daerah Is-timewa Yogyakarta, melalui capaian-capaian yang dapat diukur dengan beberapa ukuran seperti:

  1.  Semakin kecilnya tingkat kemiskinan,
  2. Kualitas SDM Yogyakarta yang dapat diandalkan,
  3. Lingkungan hidup yang lebih baik, aman dan tenteram,
  4. Kehidupan ekonomi yang layak,
  5. Mengecilnya ketimpangan (antar kelas sosial, antar wilayah), serta
  6. Good governance pada berbagai tingkatan

Empat misi yang dimaksud adalah:

Misi 1 :Mereformasi Kalurahan untuk lebih berperan dalam meningkatkan:(i) kualitas hidup-kehidupan-penghidupan warga, (ii) pembangunan yang inklusif, serta (iii) pengembangan kebudayaan.

Misi 2 :Memberdayakan Kawasan Selatan dengan mengoptimalkan:(i) dukungan infrastruktur, (ii) peningkatan kapasitas SDM, dan (iii) perlindungan/pengelolaan sumber daya setempat.

Misi 3 :Meningkatkan budaya inovasi dan mengoptimalkan kemanfaatan kemajuan Teknologi Informasi.

Misi 4:Melestarikan lingkungan dan warisan budaya melalui penataan ruang dan pertanahan yang lebih baik.

Kawasan Selatan

Kawasan ini yang mencakup wilayah bagian selatan Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul merupakan wilayah yang masih memiliki angka kemiskinan yang relatif tinggi dibanding dengan wilayah tengah dan utara, yakni Kota Yogyakarta dan Sleman. Di wilayah Kulon Progo terdapat 18,38 persen penduduk miskin, sementara di Bantul 14,04 persen, di Gunungkidul 17,69 persen, di Sleman 8,64 persen, dan di Kota Yogyakarta 7,69 persen (BPS DIY, 2022). Kawasan Selatan juga dipahami sebagai kawasan yang memiliki kekhususan teritorial (territorial speciality), yang tercermin dari segi bentang alam, budaya, mata pencaharian warga, keunikan, kearifan serta kecerdasan lokal.

Kabupaten di sepanjang selatan DIY meliputi Kabupaten Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo sepanjang 135,24 km dengan jumlah TPI 17 buah dan 2 PPP, Jumlah nelayan 6.329 orang (nelayan laut 3.010 org dan nelayan PUD 3.319 org (data tahun 2020) dengan jumlah kapal tahun 2021 sebanyak 730 buah kapal yang terdiri dari Kapal PMT 678 buah, Kapal ukuran 10-30 GT 47 buah, Kapal ukuran >30 GT 5 kapal. Produksi tangkap tahun 2020  sebesar 6.591,60 ton dan tahun 2021 naik menjadi 7.122,28 ton. Adapun ikan yang didaratkan anatar lain Tuna, Tongkol, Cakalang, Layur, Lobster, Bawal dll.

WhatsApp